SwaraJabar.com | Kubu Raya – Secara Analisis Kritis Infrastruktur: Mitigasi Risiko Deformasi Dini Ruas Jalan Bhakti Pasca-Revitalisasi
Rasau Jaya Tiga, Kubu Raya – Proyek revitalisasi infrastruktur strategis, yaitu Ruas Jalan Bhakti sepanjang 2.400 meter di Desa Rasau Jaya Tiga, telah mencapai tahap terminasi optimal pada tahun 2025. Implementasi perbaikan ini, yang merupakan respons langsung terhadap mandat kebijakan publik dari Bupati Kubu Raya, Bapak Sujiwo, berhasil mentransformasi kondisi jalan dari status degradasi struktural multipel menjadi permukaan yang fungsional dan mulus.
Peningkatan signifikan dalam kapasitas fungsional jalan ini disambut sebagai katalisator bagi akselerasi mobilitas dan ekonomi sirkular lokal.
Ancaman Oversizing dan Axle Load Overcapacity
Meskipun terjadi peningkatan kapabilitas infrastruktur, analisis observasional lapangan mengindikasikan adanya potensi risiko kegagalan dini pada struktur jalan. Kekhawatiran ini berpusat pada perilaku non-regulasi dari sejumlah pengguna jalur transportasi logistik.
Secara spesifik, teridentifikasi adanya praktik oversizing dimensi kendaraan dan overcapacity beban aksel (tonase) yang melampaui batas desain struktural perkerasan jalan. Fenomena ini menciptakan stres mekanikal eksesif pada lapisan subgrade dan perkerasan aspal, yang secara empiris terbukti menjadi variabel pemicu utama (trigger variable) untuk fatigue cracking dan deformasi plastis permanen (rutting).
Jika tidak segera diintervensi, akumulasi kerusakan ini berpotensi memicu regresi cepat kondisi jalan kembali ke status degradasi pra-revitalisasi, mendevaluasi secara substansial nilai investasi publik yang telah dialokasikan.
Desakan Intervensi Preventif dan Good Governance Lokal
Menyikapi disrupsi fungsional yang potensial, komunitas lokal mendesakkan intervensi preventif yang komprehensif dan berkelanjutan.
Menyikapi keresahan ini, warga Desa Rasau Jaya Tiga memohon agar Kepala Desa Rasau Jaya Tiga menunjukkan kepekaan dan tidak tinggal diam. Kepala Desa didorong untuk bertindak proaktif dalam menjaga aset jalan yang telah dibangun oleh Bapak Bupati Sujiwo.
Langkah proaktif yang diharapkan warga termasuk:
- Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (Kepolisian atau Dinas Perhubungan) mengenai pengawasan tonase.
- Mengaktifkan kembali pengawasan swadaya masyarakat.
- Mensosialisasikan pentingnya menjaga kualitas jalan kepada seluruh pengguna jalan.
Harapan terbesar warga adalah agar Jalan Bhakti yang mulus ini dapat bertahan lama dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat Desa Rasau Jaya Tiga.
Keberhasilan konservasi Ruas Jalan Bhakti kini bergantung pada efektivitas kapasitas adaptif kepemimpinan desa dalam mengelola dan menjaga dilema trade-off antara akselerasi ekonomi dan integritas struktural infrastruktur.(*/Red-M.Zein)



